Masya
Allah… ada tulisan ‘Allah’ dilaut saat terjadi tsunami. Awan putih dilangit
juga membentuk lafadz Allah. Api dibocoran pipa lapindo juga membentuk lafadz Allah.
Irisan dahan pohon terbentuk lafadz Allah. Belahan buah terukir lafadz Allah.
***
Kemunculan
tampilan yang dilihat sebagai lafz al-jalalah ‘Allah’ di berbagai tempat.
Apakah semua itu keajaiban? Mungkin ya, tetapi mungkin juga hanya sangkaan
semata, bahkan terkadang agak memaksakan. Pertanyaan yang lebih penting adalah,
‘mengapa hanya dengan kemunculan benda-benda seperti itu baru dapat merasakan
adanya Allah’? mengapa tanda-tanda atau ayat Allah itu hanya mampu dikesan apabila
ia muncul sedemikian rupa? yang sebagian mungkin hanya sangkaan semata? Mengapa
tidak mampu “melihat (keberadaan) Allah” pada hari-hari biasa? mengapa menanti
yang luar biasa baru hati tergerak percaya dan peduli kepada-Nya?
“Dan (ingatlah) ketika kamu berkata
: ‘Wahai Musa ! kami tidak beriman kepadamu sehingga kami dapat melihat Allah
dengan terang (dengan mata kepala kami)’. Maka karena itu kamu disambar petir,
sedang kamu semua memlihatnya”. [Qs. Al-Baqaroh : 55]
Apakah
umat telah dijangkiti penyakit yang sama sebagaimana penyakit yang menimpa Bani
Israel? yang tidak mampu mendatangkan percaya kecuali dengan garapan panca
indra? hilang kepekaan untuk melihat apa yang diluar upaya mata. Hanya
mempercayai Allah jika musa memperlihatkan-NYA, sebagaimana mereka melihat patung
anak lembu sebagai tuhan ?
Apakah
serendah itu nilai iman, hingga hanya mampu percaya selepas melihat dan
menyaksikan? lupakah kita kepada segala benda biasa yang luar biasa ini?
lihatlah kepada dirimu sendiri… tidakkah kamu melihat Allah? “Dan pada dirimu itu, mengapakah kamu tidak
memperhatikan tanda-tanda dan bukti kebesaran-NYA?” [Qs. Adz-Dzariyat : 21]
Lihatlah
dengan mata hati, jari jemari yang berjumlah sepuluh ditangan. Ia jemari biasa
yang luar biasa. Panjang pendeknya menampakkan kesempurnaan penciptaan-NYA,
lihat pada tubuhmu dan badan, jantung, mata, kulit…. Semua telihat biasa saja
tapi sebenarnya luar biasa. Merenungi langit, melihat bulan dan bintang,
memperhatikan pergantian siang dan malam… segala kejadian yang biasa-biasa tapi
sebenarnya luar biasa. Semuanya luar biasa. Lupakah semua pada seruan-NYA daln
firman-NYA : “Sesungguhnya pada
pergantian siang dan malam, ada tanda-tanda (kekuasaan, kebijaksanaan, dan
keluasan rahmat Allah) bagi orang-oranag yang berakal ; (yaitu) orang-orang
yang menyebut dan mengingat Allah waktu mereka berdiri dan duduk dam ketika
mereka berbaring, dan mereka pula memikirkan tentang kejadian langit dan bumi
(sambil berkata) : ‘wahai Tuhan kami ! tidaklah Engkau menjadikan benda-benda
ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari azdab neraka’.
[Qs. Ali Imran : 190].
Semoga
Allah menyelamatkan kita dari sebutan-NYA : “sebenarnya
bukan mata kepala yang buta, tetapi yang buta itu adalah mata hati yang ada
dalam dada” [Qs. Al-Hajj : 46]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar